Laman

Senin, 28 September 2015

Kopi Top Coffee Kopinya Orang Indonesia



Kopi Top Coffee merupakan salah satu merk kopi kemasan yang ada di Indonesia. Kopi instan ini menawarkan rasa kopi yang nikmat, dengan biji kopi pilihan dan dibuat dengan proses yang teliti. Sejak dipasarkan beberapa tahun lalu, kopi instan ini telah diterima pasar secara baik. Kopi ini bisa dikonsumsi oleh semua orang, tanpa memandang gender dan usia. 

Pengolahan

Pengolahan sangat vital ketika pembuatan kopi. Top Coffee diproses melalui tahap pengolahan yang dilakukan dengan cermat sehingga menghasilkan rasa yang khas dan berkelas. Dari awal, biji kopi yang telah siap panen sudah matang sempurna. Setelah itu, disortir sesuai dengan warna dan kematangannya. Biji kopi kemudian diambil, dibilas lalu dicuci sampai bersih agar residu fermentasi bisa hilang. Selanjutnya adalah proses pemanggangan. 



Proses ini akan menciptakan rasa dan aroma, karena biji kopi akan berubah secara fisik dan kimiawi. Pemanggangan dimulai ketika temperatur di dalam bijinya telah mencapai angka 2000 C.
Tahap terakhir adalah penggilingan. Proses ini dilakukan ketika butir biji kopi telah selesai dipanggang, kemudian digiling untuk mendapatkan bubuk kopi. Bubuk yang berkualitas tinggi adalah bubuk yang halus karena bisa laru di dalam air dengan mudah ketika diseduh.

Varian Rasa

Kopi Top Coffee memiliki lima varian rasa. Salah satunya adalah kopi gula. Perpaduan kopi di dalamnya seimbang, antara biji kopi Arabika dan Robusta, dengan gula murni yang berkualitas tinggi dengan takaran yang tepat sehingga menghasilkan rasa dan aroma yang kuat serta nikmat.
Yang kedua adalah Kopi Susu Gula. Hampir mirip dengan varian yang pertama, hanya saja varian ini mengandunga sus yang lembut dan gurih. 

Kopi White merupakan kopi yang kaya dan creamy. Ini karena Krimer-nya yang lembut dan rasa white coffee-nya yang kuat. Varian kelima adalah Kopi Mocca. Varian ini sangat ringan, lezat dan lembut. Kombinasi rasa ini merupakan hasil dari perpaduan antara biji kopi Arabika dan Robusta dengan rasa manis dari moka.

Fakta Tentang Kopi

Seperti minuman kopi pada umumnya, kopi Tof Coffee memiliki manfaat kesehatan, bila diminum sesuai takaran yang dibutuhkan. Kafein, salah satunya, seringkali dikaitkan dengan efek negatifnya. Padahal, bila dikonsumsi dengan jumlah yang ideal dalam artian tidak berlebihan, kafein bisa bermanfaat untuk meningkatkan mood dan energi.

Sebuah penelitain yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health mengungkapkan bahwa orang yang mengkonsumsi kopi di pagi hari mempunyai resiko 20% lebih rendah terkena depresi. Ini mungkin dikarenakan kandungan antioksidan dan kafein yang mampu merangsang saraf pusat sehingga meningkatkan mood dan energi untuk meminimalkan depresi.

Dengan berbagai manfaat kopi yang ada, tidak heran banyak orang yang menyukai minuman ini. Dari semua produk kopi instan yang ada, salah satu produk andalan yang ada di pasaran adalah kopi Top Coffee.

Minggu, 27 September 2015

Sekilas Perbedaan Kopi Arabika dan Robusta



Perbedaan kopi arabika dan robusta mungkin belum dipahami banyak orang. Orang awam tidak bisa mengenali keduanya, apalagi bila telah berbentuk minuman kopi yang siap diminum. Namun, bagi penggemar kopi, keduanya memiliku perbedaan, baik dari segi cita rasa, aroma dan kualitasnya. Berikut ini penjelasan mengenai perbedaan keduanya.

Kopi Arabika

 

Dinamakan kopi Arabika karena memang yang mengembangkan pertama kali adalah orang Arab. Dari segi rasa, Arabika mempunyai berbagai varian rasa. Ada yang memiliki rasa manis dan lembut hingga rasa yang kuat dan tajam. Dari segi kualitas, bisa dikatanakn kopi Arabika merupakan kopi dengan kualitas paling tinggi dan hidup di dataran tinggi. Proses pemanenannya sangat halus dan tanaman ini mesti dirawat secara berkesinambungan sehingga mampu memberikan rasa kopi yang jauh lebih enak dan nikmat. 

Variasi rasa yang dimiliki kopi Arabika tergantung tempat tumbuhnya. Penggemar kopi yang sangat fantaik mampu membedakan variasi rasa ini, sekaligus di mana mereka dikembangkan. Bijinya sangat berkualitas, dan yang menjadi salah satu perbedaan kopi Arabika dan Robusta yang paling mencolok adalah kadar kafein kopi Arabika lebih rendah. Aroma wanginya sangat mirip dengan kombinasi tanah dan bunga, sedangkan rasa asamnya lebih ringan dibandingkan dengan kopi Robusta. Bila diteliti lebih dalam pada proses pembuatan bubuk kopi, Arabika memiliki aroma blueberry sebelum disangrai, tapi setelah disangrai aromanya berubah menjadi manis dan mirip buah-buahan.

Kopi Robusta

 

Tanaman ini adalah keturunan spesies Coffea canephora, dan sangat baik tumbuh di daerah dengan ketinggian antara 400-700 dpl dengan suhu pada kisaran 21-240 C. Dari segi kualitas, Robusta lebih rendah ketimbang Arabika. Saat ini, Robusta menguasai 30% dari pasar kopi di dunia.
Bila kita di Indonesia ataupun Filiphina, maka yang paling sering kita jumpai adalah kopi Robusta ini. Tanaman ini mudah sekali tumbuh dan pemanenannya juga lebih mudah. Berbeda dengan kopi Arabika yang harus tumbuh di daerah sejuk dan dingin, sensitive itas Robusta terhadap iklim lebih rendah, sehingga akan selalu berbuah pada kondisi apapun. Dari segi kekebalannya, tanaman ini lebih mudah diserang serangga. 

Perbedaan kopi Arabika dan Robusta yang mendasar adalah rasanya yang mirip dengan rasa coklat dan aromanya khas. Teksturnya juga lebih kasar, dan warnanya bervariasi tergantung dari proses pengolahan pembuatan bubuk kopi. Meskipun tumbuh di daerah yang lebih rendah, kopi Robusta juga yang tumbuh di daerah yang berbeda juga memiliki cita rasa yang berbeda pula. Robusta mempunyai rasa pahit, dan kental, serta kadar kafeinnya lebih tinggi ketimbang kopi Arabika. 
Itulah sedikit perbedaan yang paling umum dikenali. 

Penggemar berat kopi tentu bisa mengenali lebih detail mengenai perbedaan rasa di tiap-tiap daerah yang mengembangkan kopi Arabika dan Robusta. Bagi mereka akan nampak jelas perbedaan kopi Arabika dan Robusta.

Tips Sehat membuat Kopi yang Enak



Cara membuat kopi yang enak mungkin yang paling banyak dicari para penggemar kopi. Namun, kopi enak tidak menjamin kesehatan, maka faktor kesehatan juga penting untuk diperhatikan ketika membuat kopi, sehinga kopi tidak hanya enak tapi juga menyehatkan. Bagi penggemar kopi, minuman ini memiliki beberapa macam manfaat, seperti mengatasi stress dan menghangatkan tubuh di kala cuaca dingin.



Minum secangkir kopi akan sangat nikmat. Tapi, ada beberapa langkah dan tips ketika membuat kopi sendiri sehingga rasannya enak, dan tidak membahayakan kesehatan kita. 

Berikut ini penjelasannya:

Tidak Menambah Sirup Perasa

Kopi yang diberikan tambahan sirup perasa ini memang rasanya menjadi lebih enak, tapi tidak menyehatkan. Sirup perasa ini mengandung bahan kimia sehingga seharusnya tidak dimasukkan ketika membuat kopi karena kandungan gula di dalamnya tidak baik untuk kesehatan tubuh.
Pilihlah Pemanis Alami
Cara membuat kopi yang enak selanjutnya adalah dengan menggunakan pemanis alami. Jadi, bagi Anda penggemar kopi manis, selalulah pilih gula alami dan takarlah secukupnya saja sehingga kopi menjadi enak dan sehat.

Masukkan Tambahan Kayu Manis

Agar kopi memiliki rasa yang enak dan khas, kayu manis bisa ditambahkan ke dalam minuman kopi. Kayu manis memiliki rasa yang unik sehingga kopi yang disajikan akan terasa berbeda. Manfaat kesehatannya, kayu manis mampu menurunkan kadar trigliserida yang menjadi penyebab tingginya kadar kolesterol.

Penggunaan Kertas Filter

Banyak orang yang tidak puas dengan membeli kopi kemasan, makanya mereka membuat kopi sendiri dengan cara menggilingnya. Jika memang demikian, selalulah menggunakan kertas filter ketiak menyaring bubuk kopi sebelum akhirnya diseduh. Kertas filter ini memiliki kemampuan menyaring bahan-bahan berbahaya sehingga ketika Anda meminumnya, bahan tersebut tidak dikonsumsi.

Menambah Bubuk Kakao

Kakao merupakan bahan utama pembuatan cokelat, sehingga bila ditambahkan ke dalam minuman kopi, maka membuat kopi terasa lebih enak dan berbeda dengan kopi pada umumnya. Selain itu, dari segi kesehatan, kakao memiliki kandungan yang tinggi akan zat anti oksidan. Zat ini merupakan pencegah berbagai macam penyakit kronis, seperti penyakit jantung.

Menambahkan Jahe

Tanaman rimpang ini seringkali digunakan sebagai obat, dan bila ditambahkan ke dalam kopi, akan membuat kopi memiliki cita rasa yang khas dan enak. Tanaman rempah ini memiliki khasiat ampih mengatasi sakit tenggorokan dan meredakan demam.

Tips Meminum Kopi

Selain cara membuat kopi yang enak tadi, kopi sebaiknya diminum pada waktu yang tepat. Minuman kopi akan sangat nikmat bisa dikonsumsi pada pagi hari sambil membaca koran pagi. Tapi, tidak baik meminum kopi pada sore atau malam hari. Pada jam tersebut, tubuh kita seharusnya istirahat. Kadar kafeinnya akan membuat kita terjaga dan susah tidur.
Pilihlah waktu yang tepat, makan kita akan mampu menciptakan kopi yang enak dan sehat dengan memperhatikan cara membuat kopi yang enak.

Rabu, 03 Desember 2014

Harga Kopi Toraja Masih Tetap Menjanjikan

Harga kopi jenis arabika di bursa komoditas New York mencapai titik terendah pada pertengahan November tahun ini, yaitu sekitar US$ 3,5 per kilogram. Namun, melemahnya harga ini tak begitu dirasakan oleh produsen kopi arabika asal Toraja. Jabir Amien, salah seorang pengusaha kopi arabika asal Toraja, mengatakan kopi arabika dari daerah ini sudah dikategorikan sebagai speciality coffee sehingga menjadi buruan pencinta kopi di mancanegara.

Harganya, menurut Jabir, juga sangat menggiurkan, yaitu US$ 8. “Sedangkan harga kopi sejenis dari tempat lain di Indonesia mungkin hanya sekitar US$ 4 sampai US$ 5 per kilogramnya," ujar Jabir. Dia menambahkan, kopi asal Toraja berbeda dengan kopi Indonesia pada umumnya, yang dijuluki earthy atau seperti ada rasa tanah, karena proses pengolahannya tidak terlalu bersih.

Keunggulan kopi arabika Toraja adalah pada model pengolahan yang distandardisasi khusus agar menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi. Menurut Jabir, kopi asal Toraja diproses dengan standar sangat ketat melalui seperangkat tes yang dilakukan pekerja berpengalaman. Pengawasan terhadap standar kopi dimulai dari pemetikan hingga tahap pengepakan dan pengiriman. "Kami hanya memilih kopi yang tingkat kematangannya sangat baik, termasuk kopi dari petani," ujar Jabir.

Setiap liter kopi arabika dari petani tradisional yang memenuhi standar ekspor dibeli dengan harga Rp 12.700. Dalam satu tahun, menurut Jabir, perusahaannya mampu mengekspor sekitar 600 ton biji kopi dengan nama Toraja Arabica Coffee. Lebih dari 90 persen biji kopi yang diekspor ke luar negeri berasal dari petani kopi tradisional.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Pengusaha Indonesia Sulawesi Selatan, La Tunreng, mengatakan ada tiga hal yang menyebabkan harga kopi asal Indonesia melemah. Pertama, daya beli masyarakat di Eropa utamanya masih rendah karena dampak krisis ekonomi. Kedua, keuangan warga dunia memang masih lemah. Ketiga, kualitas kopi dari Indonesia yang semakin memburuk.

“Kualitas kopi kita menjadi buruk karena memang selama ini tidak pernah ada peremajaan tanaman," ujarnya pada kesempatan terpisah. La Tunreng menyarankan agar pemerintah menyediakan lembaga penelitian untuk pengembangan produk kopi di Indonesia

Jumat, 22 Agustus 2014

Racikan Rahasia untuk Menikmati Kopi Toraja


Kopi Toraja
Sensasi rasa kopinya kuat, menembus lidah. Juga ada rasa kecut. Pahitnya muncul di ujung lidah tak lama setelah diteguk. Penampilan kopinya tampak lebih bening setelah dituang ke dalam cangkir, mirip teh pekat.

“Kopi ini bisa dinikmati tanpa gula. Jika ditambah gula, rasa kecutnya makin terasa,” kata Sardjang, anggota divisi penjualan dan pemasaran PT Toarco Jaya, anak perusahaan Jepang, Key Coffee, saat ditemui di showroom Toarco, di Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar, Selasa lalu. Toarco merupakan singkatan dari Toraja Arabica Coffee.http://warungkopionline.com/
Sardjang mengambil beberapa biji kopi arabika berlabel Toarco Toraja, dan memasukkannya ke penggilingan kopi, lalu menunjukkan cara meraciknya. “Kopi yang akan diminum, bagusnya dari biji yang baru digiling. Rasanya lebih kuat,” ucapnya.

Beberapa menit sebelumnya, dia memanaskan air dalam teko berwarna perak. Teko dibiarkan tetap panas di atas nyala api. Sambil menunggu air panas, dia menyiapkan dua buah cangkir berukuran sedang. Tak lupa dia menyiram cangkir itu dengan air hangat, untuk menjamin kebersihannya.

Serbuk kopi hasil gilingan langsung ditadah pada dripper—alat pembuat kopi dengan teknik drip alias kopi tetes. Alat ini dilengkapi dengan kertas penyaring dan wadah di bawahnya. Air dari teko dituang di atas dripper yang berisi sekitar 10 gram bubuk kopi. Pertama-tama, Sardjang menuang sedikit air, lalu meletakkan kembali tekonya di atas api. Air kopi yang kecokelatan, sedikit demi sedikit menetes dalam wadah kaca.

Tak lama kemudian, Sardjang menuang kembali airnya. Kali ketiga, air yang menyiram kopi lebih banyak. “Menyiram kopi harus dimulai dari tengah, lalu membuat gerakan melingkar seperti obat nyamuk hingga mencapai bagian tepi. Lalu gerakan sama dilakukan menuju bagian tengah,” ujar Sardjang.

Proses penyiraman dilakukan enam kali, di mana kopi dalam wadah akan mencapai tanda “2” yang berarti untuk dua cangkir atau sekitar 240 milliliter. Sardjang menganjurkan menggunakan 10 gram biji kopi untuk membuat dua cangkir kopi. “Orang-orang Jepang dan Amerika sangat senang minum kopi dengan cara ini, karena bisa menemukan aroma kopi yang sebenarnya,” tutur Sardjang. Bahkan orang Jepang punya aturan yang lebih detail dalam peracikan kopi dengan teknik drip ini.

Selain teknik tetes, Sardjang mempraktekkan pembuatan kopi dengan menggunakan mesin espresso yang banyak digunakan di kafe-kafe. Kali ini, cangkir yang digunakan lebih kecil. Dengan sekali pencet, kopinya langsung keluar. Penampakannya lebih kental dengan krim yang tampak alami.